PojokSumsel.com – Ketersediaan bahan pokok (bapok) di pasar-pasar tradisional terpantau cukup dan aman namun beberapa harga komoditas bapok terpantau cukup tinggi, seperti gula pasir, minyak goreng dan daging sapi.
Demikian juga hasil pemantauan ketersediaan bapok selama dua hari (14-15/04) di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur dan Pasar Serang, Banten yang dilakukan oleh Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi beserta jajaran, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Bulog Mokhamad Suyamto dan Wakil Ketua Satgas Polri Brigjen Whisnu Hermawan.
Dikatakan Mendag, ketersediaan stok bapok ketika Ramadan dan menjelang Idulfitri cukup. “Dan karena stoknya cukup mudah-mudahan harga bisa terjangkau,” ujar Lutfi. Diungkapkan sebagian besar harga bapok cenderung turun. Misalnya, harga beras mediaum stabil berada di kisaran Rp10.000,- perkilogram dan beras premium Rp12.400,- perkilogram.
Dilansir dari laman kemendag.go.id, komoditas lain, seperti cabai dan bawang merah harga cenderung turun. Harga cabai merah keriting turun 11.09 persen, cabai merah besar turun 6,83 persen, cabai rawit merah turun 22,84 persen serta bawang merah turun 5,77 persen.
“Sementara harga telur ayam dan ayam potong cenderung turun dan diharapkan terus stabil jangan turun terlalu banyak untuk memberikan keuntungan kepada peternak,” tukas Mendag.
Sedangkan gula pasir curah pasokannya cukup meskipun harga mengalami kenaikan. Harga gula pasir curah saat ini berada di kisaran Rp14.700,- per kilogram naik 3,52 persen dibanding bulan sebelumnya. Kenaikan harga ini didorong oleh harga paritas impor.
Mendag melanjutkan, harga minyak goreng curah masih relatif tinggi. Di dua pasar tradisional yang telah dikunjungi, minyak goreng curah dijual dengan kisaran harga Rp16.000,- perliter. “Mudah-mudahan kondisi harga ini akan terus membaik dan diharapkan sesuai dengan harga yang ditentukan pemerintah sebelum Idulfitri, sesuai HET Rp14.000,- perliter,” ucapnya.
Ditambahkan Arief Prasetyo Adi, saat ini Badan Pangan Nasional harus menjaga harga di tingkat hulu dan hilir. “Harga di tingkat hulu diharapkan tidak terlalu turun sehingga petani dan peternak dapat merasakan harga yang baik dan sampai dengan lebaran kita pastikan stok stabil,” ungkapnya.
Sementara untuk harga daging sapi, Arief melanjutkan, berdasarkan pantauan di pasar harga daging sapi cenderung mengalami kenaikan dengan kisara Rp130.000,- hingga Rp140.000,- perkilogram. Kenaikan tersebut disebabkan naiknya harga bakalan dari luar negeri. Untuk itu, pasokan daging sapi akan diseimbangkan dengan pasokan beberapa produk lain, seperti daging sapi beku.
“Jadi dipastikan masyarakat mendapatkan alternatif untuk membeli daging sapi segar, daging sapi beku dan daging kerbau. Pemerintah memastikan menjelang lebaran harga daging akan terjangkau,” tandas Arief.