PojokSumsel.com – Produksi batu bara hingga Juli 2022 membukukan pencapaian 360,70 juta ton atau 54,40 persen dari target produksi batu bara tahun ini sebesar 663 juta ton. Demikian Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Mineral One Data Indonesia (MODI).
Dilansir dari cnbcindonesia.com, produksi pada semester I-2022 ini lebih tinggi dibandingkan pada produksi batu bara pada semester I-2021 yang hanya mencapai 286 juta ton.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada respon resmi dari Kementerian ESDM khususnya Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) atas melejitnya produksi batu bara pada semester I-2022 ini.
Namun yang diketahui, permintaan batu bara dari Indonesia semakin bertambang, seiring dengan adanya permintaan dari negara-negara Eropa seperti Polandia, Swiss, Belanda dan Italia.
Hal itu tercatat dari paparan Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, yang mana nilai ekspor batu bara ke negara Eropa sejak Januari – Juni 2022 mecapai USD249,6 juta atau Rp3,74 triliun (kurs Rupiah Rp14.984 per USD).
BPS mencatat, pesanan batu bara dari Indonesia ke Eropa mengalami peningkatan yang signifikan dari kuartal I-2022 yang hanya USD78,4 juta menjadi USD191,2 juta.
Kepala BPS Margo Yuwono menyatakan, perkembangan ekspor batu bara menjadi bagian penting Indonesia sejak kuartal II-2022 ini. Batu bara menjadi komoditas unggulan yang mendukung surplusnya neraca dagang Indonesia pada semester I-2022 ini.
Adapun peningkatan ekspor terjadi dilihat dari negara-negara Eropa. “Menunjukkan peningkatan di 2022, terjadi peningkatan signifikan. Kalau kita lihat negara tujuannya adalah Italia, Polandia dan Swiss,” terang Margo dalam keterangan persnya, Jumat (15/07) dua pekan lalu.
Mengacu data BPS Januari – Juni 2022, nilai ekspor batu bara ke negara-negara Eropa seperti Italia mencapai USD111,70 juta, kemudian Belanda mencapai USD79,20 juta, Polandia mencapai USD43,20 juta dan Swiss mencapai USD15,50 juta.