Tanjung Enim, Muara Enim – Sebanyak 20 ibu-ibu PKK dari RT 37 dan RT 38 Bara Lestari 2, Desa Keban Agung, Kecamatan Lawang Kidul, Muara Enim, mengikuti pelatihan membatik yang digelar PT Pamapersada Nusantara Cluster Sumatera Selatan Bukit Asam (PAMA SSBA) melalui Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Pakiga, Selasa (26/08/2025).
Kegiatan yang dilaksanakan di Balai Pertemuan Bara Lestari 2 ini menjadi bagian dari implementasi lima pilar program CSR PAMA, khususnya bidang ekonomi. Pelatihan bertajuk Batik Rimbae ini bertujuan melestarikan budaya batik, membekali keterampilan wirausaha, serta menciptakan peluang kerja yang dapat meningkatkan ekonomi keluarga.
Ketua Kelompok Batik Rimbae, Nur Asiah, menyebut batik bukan sekadar kain bermotif, melainkan pusaka budaya bangsa. “Motif andalan Batik Rimbae adalah motif jamur. Kami berterima kasih kepada PT PAMA yang telah mendukung pengembangan potensi lokal. Harapannya, batik ini bisa menjadi ciri khas Desa Keban Agung dan menembus pasar lebih luas, bahkan mendunia,” ujarnya.
CSR Dept Head PAMA SSBA, Agung Harikusuma, menegaskan pelatihan ini bagian dari upaya membangun ekonomi kreatif berkelanjutan. “Kegiatan ini tidak berhenti hari ini saja, melainkan berkelanjutan agar ibu-ibu PKK terus berkarya dan membantu perekonomian keluarga,” jelasnya.
Mewakili Kepala Dinas Koperasi dan UKM Muara Enim, Astuti Martayanti, S.P., M.M., Kabid Pemberdayaan UKM, menambahkan pihaknya siap mendampingi UMKM. “Kami berperan dalam pembinaan dan pendampingan agar UKM mampu membuka lapangan kerja. Kami berharap PT PAMA terus mendukung peningkatan SDM dan pemasaran Batik Rimbae,” katanya.
Sementara itu, narasumber pelatihan, Totok Adi Hermanto, Owner Rumah Batik Serasan, memberikan wawasan tentang manajemen usaha. “Saya akan menekankan bagaimana strategi pengelolaan manajemen yang baik agar usaha ini berjalan dan berkelanjutan. Pengalaman ini juga dapat dari Pendampingan yang dilakukan temen-temen LPB Pakiga dan CSR Pama SSBA,” jelasnya.