Muara Enim, Pojoksumsel.com – Sanggar Teater Serat Ulu bersama Teater Wong Gerot dan Blok E Art Company Palembang menampilkan drama Sriwijaya Across The Nusaverse 2. Acara ini berlangsung di Gedung Pertunjukan Museum Batu Bara, Tanjung Enim, pada Kamis (28/11/2024).
Drama ini disutradarai oleh Gusti Wiratama, S.Sn., seorang seniman muda berusia 26 tahun. Ceritanya mengisahkan perjalanan raja-raja Sriwijaya yang menjelajah masa depan untuk melihat perubahan di negeri mereka.
Para raja, yaitu Sibala (Hairul Saleh), Sishi (Desti), dan Sidapun Bebeg, menemukan bola ajaib yang membawa mereka melintasi ruang dan waktu. Ketika tiba di masa depan, mereka melihat teknologi yang canggih, perubahan alam, dan maritim yang berubah menjadi gugusan pulau-pulau.
Meski kagum, para raja juga merasa kecewa. Rasa senang dan sedih yang bercampur membuat cerita ini terasa emosional.
Pesan Penting untuk Anak Muda
Menurut Gusti Wiratama, yang juga menjabat sebagai Program Director, drama ini adalah bagian dari program Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan. Program ini dibuat oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI Sumatera Selatan.
“Sekarang ini kita menghadapi krisis identitas, terutama di Sumatera Selatan,” kata Gusti.
Ia juga mengatakan seni bisa menyatukan banyak orang.
“Pemain kami berasal dari berbagai latar belakang. Ada yang dari dunia tari, pantomim, hingga musik gitar tunggal. Tapi, kami semua bisa bekerja sama di panggung ini,” ujar lulusan Institut Seni Indonesia Yogyakarta itu.
Sambutan Hangat dan Dukungan
Drama ini mendapat pujian dari berbagai pihak. Mulai dari Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Muara Enim, PT Bukit Asam Tbk, PT Pamapersada Nusantara, hingga komunitas anak muda dan perwakilan sekolah.
Selain itu, tim teknis juga berperan besar dalam kesuksesan acara. Misalnya, peran Pembaca Waktu (M. Wendry Aminata), Ruang dan Waktu (Muhamad Rizki P), serta penata musik dan efek suara (Aldo Adriansyah).
Penampilan gitar tunggal oleh Meichi Andini dan gendang Melayu oleh Ajes Bojes juga berhasil memikat penonton. Tim produksi didukung oleh Soundman Sunanadra, Lighting Designer Afreako, Tim Artistik Marvin M.S., dan Tim Panggung Dendra Prajika.
Akhir Acara yang Berkesan
Setelah pementasan, acara ditutup dengan Diskusi Karya. Diskusi ini dipandu oleh Derry PR, S.I.Kom., Pemuda Pelopor Nasional 2023, bersama Nuzulur Ramadhona, M.Hum., pegiat aksara Ulu. Sutradara, pemain, dan kru ikut berdiskusi soal proses kreatif di balik drama ini.
Sebelumnya, Sriwijaya Across The Nusaverse juga dipentaskan di Festival Teater Gabi Expo 6 Universitas Sriwijaya. Saat itu, Teater Serat Ulu mendapat penghargaan seperti Sutradara Terbaik, Tim Terbaik, Lighting Terbaik, dan Bunyi Terbaik.
Gusti berharap seni seperti ini makin diterima masyarakat.
“Kami membawa banyak seni, tidak hanya teater. Semoga lebih banyak orang yang mengapresiasi dan sekolah-sekolah bisa ikut mendukung di masa depan,” tutupnya.