MUARA ENIM,POJOKSUMSEL – Hari Guru Nasional (HGN) siswa SMA Bukit Asam menggelar angket penilaian kepada para guru sekolah melalui aplikasi Google Form. Kiki Ayu Martin SPd guru Bimbingan konseling (BK) terpilih menjadi guru tersabar tahun 2020 di lingkungan sekolah yang dinaungi Yayasan Bukit Asam (YBA) tersebut.
Kiki Martin, saat dijumpai usai menerima penghargaan mengaku kaget, terharu, sekaligus senang atas apresiasi yang dipersembahkan siswanya. Meskipun sehari-hari jarang tampil didepan kelas, namun Kiki tetap ada setiap siswa membutuhkannya. Banyak cerita disampaikan siswa, mulai dari keluhan belajar, hingga sampai kehidupan pribadinya.
“Sebenernyo yang menilai ini siswa pak. Pihak bapak atau ibu guru tidak ada yang tau. Tp sedikit saya tanya kesiswa, mengapa memilih saya, mereka menjawab saya sebagai guru BK selalu sabar dalam menghadapi siswa yang bermasalah, Walaupun marah masih perhatian, lalu selalu memberikan arahan bahwa ruang BK itu bukan tempat siswa yang bermaslah saja, siswa yang berpresati pun boleh dan bisa ke BK,”terang Kiki terharu, Rabu (25/11/2020).
Kiki menerangkan, awal mula masuk di lingkungan keluarga Yayasan Bukit Asam menjadi guru BK di SMA Bukit Asam sejak 2013 lalu, atau sudah 7 tahun bergabung. Ia mengatakan, selama bekerja dia lebih banyak suka dari pada dukanya. Apalagi, hampir setiap hari dia didatangi siswa untuk mendengar keluh kesah mereka dengan cerita yang berbeda-beda. Ia pun berusaha untuk membantunya untuk memecahkan permasalahan yang dialami oleh para siswa di sekolah.
“Untuk suka duka nya alhamdulillah banyak suka, untuk siswa/i SMABA sudah mulai menjadikan BK sebagai teman dan tempat mereka sharing,”ujarnya.
Ia menjelaskan, tidak semua permasalahan yang dihadapi oleh para siswa dapat dia selesaikan. Namun, Kiki berusaha, dengan memberikan perhatian khusus sehingga para siswa tidak mencari tempat pelampiasan diluar dengan pengaruh negatif. Karena banyak sekali pengaruh-pengaruh pergaualan anak muda sekarang ini di luar sekolah karena mengarah pada perbuatan negatif. Maka dari itu, melalui kegiatan BK ini bisa menjadi orang tua kedua bagi siswa di sekolah.
“Beragam masalah yang dihadapi oleh siswa, tidak hanya masalah belajar, namun ada hal lain seperti ortu, pacar, teman, dan lainnya. Ada juga sekolah tentang nilai, penjurusan, universitas, serta lainnya,”terang Kiki.(red)