MUARA ENIM,POJOKSUMSEl – Dalam rangka belajar hilirisasi komoditas karet, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Muara Enim belajar ke Kabupaten Musi Banyu Asin (MUBA), Jumat (22/1/2021) lalu. Diterima oleh Bupati Banyu Asin, Dr H Dodi Reza Alex Noerdin, yang juga Ketua KADIN Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Iwan Kurniawan SH MH, Ketua KADIN Muara Enim mengatakan, akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Muara Enim terkait dengan pembelajarannya yang didapat dari Bumi Serasan Sekate.
“Dari kunjungan ini izinkan kami belajar terkait hilirisasi industri karet. Harapan kami kedepan paling tidak kami mendapat gambaran atas komoditas karet agar dapat diterapkan di Kabupaten Muara Enim,”terang Iwan di bincangi, Minggu (24/1/2021).
Ia menceritakan, beberapa tahun belakangan ini petani karet di Indonesia banyak mengeluh akibat masih rendahnya harga jual hasil perkebunan mereka. Namun tidak untuk petani karet di Kabupaten Musi Banyuasin saat ini, mereka sudah bisa bernafas lega karena hasil perkebunannya diserap dengan harga cukup tinggi melalui Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) yang dibentuk Pemkab Muba ditiap Desa.
Ditambah lagi dengan inovasi pabrik aspal karet Bupati Muba Dr H Dodi Reza Alex Noerdin hasil karet rakyat bisa diserap dengan harga mencapai Rp 20.000 – Rp 21.000 per kg jika sudah menjadi lateks pekat.
Oleh karena itu Dodi yang juga selaku Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Provinsi Sumatera Selatan menginginkan petani karet di Sumsel ikut merasakan manfaat dari program hilirisasi karet tersebut.
“Untuk produksi lateks Pemkab Muba berikan bantuan mesin centrifugal diunit koperasi karet disana, dari sana lateks pekat diserap untuk pabrik aspal karet,”ujarnya.
Imbuh Iwan, kata Dodi bahwa melalui pertemuan tersebut ia berharap kedepannya akan ada kerjasama antar daerah yang dijembatani oleh Kadin sehingga dapat lebih banyak lagi menyerap karet masyarakat.
“Dengan berkolaborasi dan sinergi, paling tidak petani karet di Kabupaten Muara Enim bisa terbantu. Menurut Pemkab Muba, pabrik aspal karet yang ada saat ini bisa memproduksi 45 ton per hari. Pabrik yang ada itu siap juga menerima bahan baku dari luar daerah, khususnya petani karet di Kabupaten Muara Enim untuk suplai bahan pembuatan aspal karet,”imbuhnya.(res)