Pojoksumsel.com – Institut Pertanian Bogor (IPB) terus memperkuat perannya dalam inovasi sawit dengan mengembangkan berbagai produk berbasis limbah kelapa sawit.
Rektor IPB, Arif Satria, mengungkapkan bahwa institusinya telah berhasil menciptakan berbagai produk unggulan dari bahan baku sawit dari limbah sawit.
“Inovasi ini sudah memasuki tahap komersialisasi. Kami telah mengembangkan helm, rompi anti-peluru, hingga pakaian berbasis limbah sawit yang memiliki nilai ekonomi tinggi,” ujar Arif.
Dalam Seminar Nasional Huluisasi dan Hilirisasi Sawit sebagai Motor Penggerak Pertumbuhan Ekonomi Indonesia serta Mewujudkan Ketahanan Pangan dan Energi Nasional, Rabu (12/03),
Salah satu inovasi sawit yang menarik perhatian adalah rompi anti-peluru. Produk ini telah diuji oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan PT Pindad (Persero).
Hasil uji coba menunjukkan bahwa rompi ini mampu menahan peluru dengan ukuran tertentu.
Arif juga mengungkapkan bahwa masih ada beberapa koreksi dari pihak TNI dan Polri karena bobot rompi yang masih cukup berat.
“Setelah riset lebih lanjut, kami berhasil membuat rompi yang lebih ringan dan mulai diuji coba oleh personel militer,” tambahnya.
Selain inovasi sawit untuk pertahanan, IPB juga telah menjadi pusat riset biomaterial untuk industri.
Salah satu proyek yang sedang dikembangkan adalah pemanfaatan kitosan dari kulit udang yang digunakan sebagai lapisan pesawat tempur guna mengurangi jejak radar dan meningkatkan kemampuan stealth pesawat.
Ke depan, IPB juga berencana memanfaatkan limbah sawit lebih luas untuk industri biomaterial. Arif berharap PT Perkebunan Nusantara III (PTPN) dapat mendukung rencana pembangunan pabrik mini minyak goreng di IPB.
“Kami sudah memiliki 60 hektare lahan sawit dan pabrik pengolahan CPO. Langkah selanjutnya adalah membangun pabrik minyak goreng, dan kami telah berdiskusi dengan Direktur Utama PTPN, Muhammad Abdul Gani, untuk mendapatkan dukungan penuh,” ungkapnya.
Inovasi ini diharapkan dapat mendorong hilirisasi industri berbasis kelapa sawit di Indonesia, tidak hanya untuk sektor pangan tetapi juga untuk industri pertahanan dan biomaterial.