27.1 C
Palembang
Sunday, 14 April 2024
spot_img
spot_img
NewsNasionalCandi Bumiayu Digadang Jadi Lokomotif Peningkatan Kesejahateraan Masyarakat

Candi Bumiayu Digadang Jadi Lokomotif Peningkatan Kesejahateraan Masyarakat

Baca juga

Jeri
Jerihttps://pojoksumsel.com
Pria ini menyukai dunia teknologi dan otomotif. Bermimpi punya sebuah laptop seharga 50 jutaan. Kesehariannya banyak dihabiskan didepan laptop. IT Maintenance, menulis di kategori Teknologi dan Otomotif adalah kontribusinya di PojokSumsel.com.

PALI,POJOKSUMSEL – Candi Bumiayu merupakan aset nasional yang
berada di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI). Keberadaan
Candi ini diharapkan memberikan nilai tambah bagi Pemerintah dan
Masyarakat PALI.

Plt Bupati PALI Ferdian Andreas Lacony mengatakan, pengembangan Candi
Bumiayu akan menjadi momentum semua pihak dalam pengembangan kawasan
Percandian Bumiayu sehingga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat melalui ekonomni kerakyatan.

“Dari Lokakarya ini kita berharap ada kerjasama antara pemerintah
daerah, BPCB Jambi, Kementrian Kebudayaan dan masyarakat disekitar
kawasan Percandian Bumiayu. Karena Candi Bumiayu sudah menjadi aset
nasional harus kita manfaatkan secara optimal. Kita ingin Candi
Bumiayu ini menjadi lokomotif peningkatan kesejahteraan masyarakat
dalam bidang pariwisata dan kebudayaan,” kata Ferdian dalam acara
Lokakarya Pengembangan dan Pemanfaatan Percandian Bumiayu di Guest
House Pemerintah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Selasa
(24/11/2020).

Ferdian juga menginginkan agar Lokakarya Pengembangan Percandian
Bumiayu dapat merumuskan badan yang menjadi pengelola pengembangan
wisata dan budaya disekitar kawasan Candi Bumiayu.

“Kita berharap hasil dari Loka Karya ini akan menghasilkan badan
pengelola, unit pengelola agar dapat membantu tempat masyarakat
melakukan ekspresi kebudayaan sehingga menjadi sumber baru pendapatan
masyarakat,” ungkap Ketua DPC PDIP kabupaten PALI.

Sementara itu Kepala BPCB Jambi Agus Widiatmoko mengatakan tujuan dari
Lokakarya Pengembangan dan Pemanfaatan Kawasan Percandian Bumiayu ini
adalah membangun ekosistem yang bergerak dibidang pemajuan kebudayaan.

“Dengan mengangkat potensi – potensi objek kemajuan kebudayaan yang
pada intinya adalah warisan mencetak benda yang disandingkan dengan
cagar budayanya, karena kedua – duanya tidak bisa dilepaskan,” jelas
Agus saat dikonfirmasi ditempat acara.

Dalam rencana mengangkat ekosisitem pemajuan kebudayaan, BPCB Jambi
berusaha meningkatkan kapasitas para pelaku atau para masyarakat
kawasan percandian Bumiayu.

“Sekarang para komunitas belum ada, masyarakatnya belum beraktivitas
dikawasan percandian Bumiayu. Untuk itu BPCB Jambi akan mendorong agar
kawasan percandian Bumiayu ini bisa menjadi bagian ruang hidup
berbudaya masyarakat yang ada disekitarnya, syukur – syukur nantinya
akan memberi manfaat ekonomi, itu intinya, jadi Loka Karya ini sebagai
pemantiknya,” terangnya.

Pada gelaran hari pertama Lokakarya, BPCB Jambi menghadirkan
narasumber Direktur Jendral Kebudayaan Hilmar Farid, P. hd, Direktur
Pengembangan dan Pemanfaatan Dr. Restu Gunawan, M. Hum, Ketua Tim Ahli
Cagar Budaya Nasional Dr. Junus Satrio Atmodjo, Komunitas Budaya Panji
Kusuma.

Pada kesempatan hadir pula Wakapolres PALI Kompol Rizvi, Danramil
Talang Ubi Kapten Eri Hastanto, Plt. Kepala Dinas Pariwisata Efendi.

Sebagai peserta Loka Karya Dinas Pariwisata Provinsi Sumsel, Jurusan
Sejarah Univ. Unsri Palembang, Jurusan Pendidikan Sejarah IKIP
Palembang, Kapolsek Tanah Abang, Babinsa Tanah Abang, Camat Tanah
Abang, Kepala Desa Bumiayu, Kepala Desa Tanah Abang Utara, Kepala Desa
Tanah Abang Selatan, Kepala Desa Tanah Abang Barat, BPD Desa Bumiayu,
LPMD Bumiayu, Pemangku Adat Kabupaten PALI, Budayawan Bumiayu, Ketua
Pokdarwis Desa Bumiayu, Pemerhati Budaya PALI, Karang Taruna Bumiayu,
Kordinator Juru Pelihara.(red)

Artikel lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terbaru