MUARA ENIM, POJOKSUMSEL – Desaku Muara Enim, market place lokal yang ada di Bumi Serasan Sekundang terus berjuang supaya batik khas Muara Enim dikenal mendunia. Berbagai cara dilakukannya, salah satunya dengan menggelar kegiatan fashion show batik yang dilaksanakan Kamis (1/3/2021) kemarin di ballroom Hotel Serasan Sekundang Muara Enim.
Sebanyak 100 peserta terdiri 4 kategori, Balita, Anak-anak,Ibu-ibu, dan Umum memeriahkan acara fashion show busana batik, seperti batik serasan, batik kujur, batik jumputan akasia atau ekaliptus, jumputan motif lilou, batik haman, batik ecoprint, batik ekopront teknik jumputan, batik kopi, batik sawo, danlainnya.
Ade Irwansyah, pelaksana kegiatan sekaligus ketua Tim DesaKu Muara Enim mengatakan, saat ini sudah ada puluhan batik yang ada di Kabupaten Muara Enim melalui pemberdayaan kelompok masyarakat desa, maupun kelompok pemuda. Dimana jika mendapat kesempatan promosi maka mereka (pelaku UMKM) dapat berkembang, dan mensejahterakan lingkungan sekitar.
“Jadi melalui even Fashion show batik itu, Kami DesaKu Muara Enim ini ingin mengenalkan khasanah batik yang dimiliki Kabupaten Muara Enim. Sehingga batik-batik tersebut dapat dikenal hingga keseluruh pelosok nusantara,”ungkap Ade, Minggu (4/3/2021).
Menurutnya, selain mengangkat batik daerah, melalui kegiatan ini pula meningkatkan pemasaran batik, karena antusias peserta melebihi harapan hingga mencapai 100 orang. Kemudian, meningkatkan pelaku usaha jahit yang ada, dan usaha salon yang ada.
“Ada efek domino, dari kegiatan fashion show batik ini, sehingga pada muaranya dapat mensejahterakan masyarakat yang terlibat didalamnya,”ungkap Ade lagi.
Ade pun tidak memungkiri, bahwa kegiatan fashion show ini mendapat dukungan pemerintah daerah. Dimana pada pelaksanaan dapat dihadiri Plh bupati Muara Enim H Nasrun Umar (HNU) didampingi istri Hj Renny Devi Nasrun Uma. Tim Even Organizer Desaku Muara Enim dibantu Sanggar Paula, dihadiri oleh desainer ternama Eva Yasul, mendapat apresiasi Bank Sumsel Babel, PT TEL. dan dosen UNSRI Ir H Abdul Najib MM.
“Dimana event ini dipersiapkan untuk menggelar atau memecahkan Rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) pada peringatan Hari Batik Nasional di Bulan Oktober Tahun 2021 nanti yaitu ‘Memetik’ (Muara Enim Membatik) sebanyak 1000 lembar,”kata Ade.
Sementara itu, PLh bupati Muara Enim H Nasrun Umar saat menghadiri acara itu mengajak seluruh stakeholder terkait utamanya Dinas Perdagangan dan Dinas Pariwisata untuk mengangkat potensi-potensi terbarukan dari Kabupaten Muara Enim yaitu dari segi ekonomi kreatif dan destinasi wisata.
“Sudah saatnya kita bersatu padu untuk mengangkat, meningkatkan dan mendorong potensi-potensi terbarukan dari Kabupaten Muara Enim yaitu ekonomi kreatif melalui kain jumputan yang ada di masing-masing Desa (Satu Desa Satu Prodak Unggulan) dan Destinasi Wisata karena dengan ditambah dua potensi tersebut disamping potensi pertambangan dan perkebunan yang sudah terlebih dahulu dikenal maka Kabupaten Muara Enim akan dapat menjadi Kabupaten yang lebih baik kedepan bahkan terkemuka di Provinsi Sumatera Selatan,”ajaknya.(red)