Lawang Kidul, Pojoksumsel.com – Masih dalam rangkaian Gerakan Nasional (Gernas) Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Tahun 2022 PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Dipusatkan di Monumen Perjuangan (Monpera) Tanjung Enim Kecamatan Lawang Kidul, Jumat (28/1/2022), Bukit Asam mengajak seluruh stakeholder mulai dari Unsur Tripika Lawang Kidul, Mitra Kerja Perusahaan (Kontraktor/Subkontraktor) hingga masyarakat umum untuk peduli terhadap lingkungan dengan melakukan kegiatan bersih-bersih di sekitar jalan-jalan protokol Tanjung Enim dan di sekitaran sungai Enim.
Selain kegiatan bersih-bersih lingkungan, juga dilakukan pemberian bantuan kepada guru honorer serta juga alat kelengkapan untuk membersihkan sungai dalam program Program kali bersih (Prokasih) atau “Gerakan Sungai Enim Bersih”.
Mewakili Manajemen, Manager K3 PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Yuhendri Wisra menuturkan bahwa Gernas Bulan K3 Tahun 2022 sudah dilakukan oleh PTBA sejak 12 januari lalu. Dimulai dari webinar, memberikan sembako dan program kali bersih (Prokasih) yang sudah kami lakukan di sungai Enim.
Ia mengatakan bahwa dalam waktu dekat juga akan kembali membersihkan sungai mulai dari Desa Darmo sampai jembatan Tanjak dan akan melibatkan banyak pihak. Salah satu fokusnya adalah kebersihan sungai, karena kita ini akan membuat Tanjung Enim Kota Wisata, untuk itu tempat wisata itu tidak boleh kotor.
Gerakan Prokasih ini bukan hanya sebatas di sungai ataupun anak sungai tapi juga lingkungan sekitar rumah.
“Ya, jelas tentu ini dimulai dari lingkungan kita sendiri, dan jangan budayakan membuang sampah di sungai,” ujarnya.
Sementara itu, Camat Lawang Kidul, Andrille Martin mengatakan lingkungan termasuk sungai adalah tanggung jawab bersama. Termasuk juga tanggung jawab perusahaan sekitarnya, salah satunya ini adalah PTBA yang sangat konsen dalam mengatasi permasalahan sampah.
Adanya tambang tentunya mempunyai efek yang tentunya diharapkan mengarah ke hal yang baik, dimana setiap permasalahanya itu selalu ada solusi. PTBA termasuk didalamnya, selain sampah juga memikirkan bagaimana mengelola lingkungan dengan baik dan bermanfaat. Contohnya penghijauan, dimana salah satunya menanam bambu sebagai sekat agar debu batubara tersaring agar tidak sampai ke masyarakat.
“Selain itu, lahan disposal juga dikelola dengan baik dengan mengembalikan fungsinya melalui penghijauan yang sudah dilakukan. Saya harap itu bisa ditanam seperti pohon kayu putih, sehingga bisa dimanfaatkan lagi dan menjadi sumber ekonomi khas dari kecamatan lawang kidul khususnya,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Ade Pranata, Pegawai PT Pama Persada Nusantara, mengatakan bahwa dalam membersihkan sungai tentunya bukan hal yang mudah karena kondisi alamnya. Terkadang, ada beberapa titik yang sampahnya berkumpul atau menumpuk, dan kadang juga sedang dibersihkan malah ada yang membuang sampah ke sungai. Tentunya perlu kesadaran dari masyarakat bukan hanya di Tanjung Enim, tapi juga seluruh wilayah.
“Oleh sebab itu, diharapkan, bisa ada penambahan bak sampah di beberapa titik sehingga masyarakat tidak lagi menjadikan sungai tempat membuang sampah. Ayo kita budayakan hidup bersih, jangan buang sampah sembarangan lagi,” himbaunya. (Ril/*)