26.1 C
Palembang
Wednesday, 15 May 2024
spot_img
spot_img
SUMSELMuara EnimMuslia Terpilih Ketua Himpaudi Muara Enim Secara Aklamasi

Muslia Terpilih Ketua Himpaudi Muara Enim Secara Aklamasi

Baca juga

MUARA ENIM,POJOKSUMSEL – Musyawarah Daerah (Musda) digelar Himpunan Pendidikan Usia Dini (Himpaudi) Kabupaten Muara Enim yang digelar Kamis (30/9) kemarin di Hotel Serasan Sekundang Kota Muara Enim. Dengan agenda utama yakni pemilihan ketua Himpaudi masa Bhakti 2021-2025 di hadiri perwakilan dari 22 Pimpinan Cabang Himpaudi tingkat Kecamatan.

Dalam proses aklamasi, Muslia MPd kembali terpilih menjadi Ketua Himpaudi Kabupaten Muara Enim kedepan. Usai musda, Muslia bertekad akan terus memajukan Paud yang ada di Bumi Serasan Sekundang. Salah satunya yakni mendorong seluruh lembaga Paud yang ada bisa mengikuti akreditasi untuk menuju Paud yang profesional, dan berkualitas.

“Karena amanah dari seluruh seluruh pimpinan cabang, jadi saya diminta untuk melanjutkan lagi memimpin Himpaudi Kabupaten Muara Enim. Kedepan sambil mempersiapkan pengganti saya untuk selanjutnya,”ungkap Muslia, Minggu (3/10/2021).

MUslia
MUslia

Kepada media ini, Muslia menyampaikan, ada sekitar 365 lembaga Paud dinaungi di Kabupaten Muara Enim, dan belum seluruhnya terakreditasi. Menurutnya, lembaga Paud yang terakreditasi sebagian besar terpusat di Kota Kabupaten saja, sedangkan untuk Paud yang berada di wilayah jauh dari pusat pemerintahan daerah memerlukan perhatian. Kemudian selain itu, Himpaudi Kabupaten Muara Enim juga akan mendorong Paud untuk mewujudkan Lingkungan Belajar Berkualitas (LBB) bagi peserta didik bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muara Enim.

Lanjut Muslia, lingkungan yang berkualitas merupakan lingkungan yang bisa mendukung upaya pendidikan dapat berjalan dengan baik. Ada empat indikator ciri-ciri lingkungan berkualitas pada PAUD yakni proses pembelajaran berkualitas. Artinya sarana dan prasarana jangan dijadikan sebagai utama tetapi sebagai pendukung proses pembelajaran. Kata dia, Jangan sampai sarpras menghambat proses pembelajaran. Pendidik harus kreatif dalam memberikan pembelajaran ke anak.

Kedua, adanya kedekatan emosional antara peserta didik dengan pendidik/guru agar tercipta lingkungan belajar yang menyenangan saat pembelajaran berlangsung. Selanjutnya, hubungan antara satuan pendidikan dengan orang tua dan satuan pendidikan PAUD harus bisa memberikan hak-hak essesial anak.

“Dari Diknas Kabupaten Muara Enim sudah melatih guru Paud untuk LBB ini diwakili pimpinan tingkat Kecamatan, namun tidak semua guru yang mengikutinya. Akan tetapi melali kegiatan PKG Paud ilmu yang didapatkan bisa diimbaskan ke semua guru Paud,”jelas Muslia.

Ia menerangkan bahwa upaya pengimbasan menuju Lingkungan Belajar Berkualitas (LBB) ini sudah berjalan namun hasilnya belum maksimal. Hasil penilaian yang dilakukan oleh tim Assesor belum mencapai standar, oleh karena itu akan terus dilakukan pembenahan supaya seluruh Paud bisa memenuhi kreteria yang diminta sebagai syarat paud dengan lingkungan belajar berkualitas.

“Masih banyak paud di Muara Enim nanti akan kita dibenahi. Termasuk paud di SKB juga karena masih terkendala sarana dan prasarana yang belum memadai,”ujarnya.(res)

Artikel lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terbaru