32.1 C
Palembang
Sunday, 10 November 2024
spot_img
spot_img
NewsNasionalKsatria Inggris Asli Indonesia Ini Sekarang Jadi Ketua Dewan Pers

Ksatria Inggris Asli Indonesia Ini Sekarang Jadi Ketua Dewan Pers

Baca juga

RD Sukmana
RD Sukmanahttps://pojoksumsel.com
RD Sukmana merupakan wartawan senior yang lebih suka menyebut dirinya seniman kata-kata daripada wartawan, karena baginya wartawan memiliki filosofi yang sangat luhur.

PojokSumsel.com – Ksatria Inggris asli Indonesia ini sekarang menjadi Ketua Dewan Pers. Ya, ia adalah Sir Azyumardi Azra yang ditetapkan secara aklamasi menjadi Ketua Dewan Pers periode 2022-2025 dalam pemilihan yang digelar Rabu malam (18/05) di Jakarta. Prof. Azyumardi Azra yang juga seorang cendekiawan Muslim ini menggantikan ketua lama, Muhammad Nuh.

Komisi Hukum dan Perundang-undangan Dewan Pers Arif Zulkifli mengatakan, Azyumardi ditetapkan menjadi Ketua Dewan Pers secara aklamasi. Proses pemilihan berlangsung singkat. “Waktu pemilihan hanya sekitar 30 menit dan tanpa perdebatan. Semua anggota DP (Dewan Pers-red.) aklamasi memilih Prof. Azyumardi,” ucapnya.

Dipilihnya Azyumardi Azra sebagai ketua, kata Arif, karena kapasitasnya tidak diragukan. Azyumardi pernah mengelola media, memahami prinsip-prinsip kebebasan pers, dan mewakili kluster masyarakat. “Ada kesepakatan tidak tertulis ketua adalah anggota DP dari masyarakat untuk menjaga independensi DP,” katanya.

Sementara, M Agung Dharmajaya ditetapkan sebagai wakil ketua Dewan Pers yang sebelumnya menjadi anggota Dewan Pers, sekaligus Ketua Komisi Hukum dan Perundang-undangan Dewan Pers periode 2019-2022.

Dewan Pers turut menetapkan ketua dan wakil ketua komisi-komisi. Di antaranya Yadi Hendriana yang menjadi Ketua Komisi Pengaduan dan Penegakan Etika Pers.

Tidak banyak yang tahu, Prof. Dr. H. Azyumardi Azra, M.Phil., M.A., CBE pernah memperoleh titel Commander of the Order of British Empire, sebuah gelar kehormatan dari Negara Inggris dan menjadi orang Indonesia pertama yang menyandang gelar kebangsawanan Inggris, Sir.

Azyumardi pernah menjadi Wartawan Panji Masyarakat periode 1979-1985. Kemudian pada 1993 sekembalinya ke Jakarta setelah memperoleh gelar Master of Philosophy (M.Phil.) dari Departemen Sejarah Columbia University Amerika Serikat, ia mendirikan sekaligus menjadi Pemimpin Redaksi Studia Islamika, jurnal Indonesia untuk studi Islam.

Artikel lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terbaru