32.1 C
Palembang
Tuesday, 19 November 2024
spot_img
spot_img
SUMSELMuara EnimSantri Infak Seiklasnya, Berharap Ada Bantuan Bangun Asrama

Santri Infak Seiklasnya, Berharap Ada Bantuan Bangun Asrama

Baca juga

MUARAENIM,POJOKSUMSEL – Rumah Quran Birul Walidain Jalan Kamboja II RT 14 Desa Tegalrejo Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim berdiri sudah 4 bulan, dari 5 santri bertambah manjadi 48 santri hingga sekarang. Kegiatan mengaji setiap hari masih menumpang di rumah salah satu pengasuh karena belum memiliki gedung sendiri. Meskipun Rumah Quran Birul Walidain baru saja mendapatkan tanah dari wakaf dari salah seorang warga Tanjung Enim.

Kemarin, Rumah Quran Birul Walidain menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan pengajian Akbar yang dihadiri juga oleh orang tua santri, serta tokoh agama, dan pemerintah setempat. Ustad Asep memberikan tausiyah selaku pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Assariah Tanjung Enim.

Ketua Rumah Quran Birul Walidain, Ustad Krestano SPdi mengatakan, sangat bersyukur mendapat dukungan warga sekitar mendirikan Rumah Quran ini. Kemudian Ia bersama pengasuh lain ingin membantu masyarakat sekitar yang ingin belajar Al Qur’an. Kata dia, tidak ada batasan usia untuk belajar, dan saat ini yang ada usia dari 4 tahun sampai dengan 14 tahun.

“Kami menerima santri semua umur, yang penting mau belajar. Jika berminat silahkan datang saja,”ungkap Krestano, Senin (9/11/2020).

Untuk belajar, sementara ini menempati ruang tamu, dan ruang keluarga karena jumlah santri sudah mulai banyak. Dengan pengasuh melibatkan 4 orang pengajar semuanya adalah pengasuh salah satu pondok pesantren di Tanjung Enim.

“Untuk mensiasati tempat, terpaksa kita merubah ruang tamu dan ruang keluarga menjadi kelas. Waktunya setiap hari, sementara sore abis ashar dan malam mulai setelah sholat magrib,”imbuh Krestano.

Lanjut Krestano, untuk menjalankan kegiatan Rumah Quran tersebut, imbuh Krestano, pihaknya dibantu oleh para donatur dari luar, seperti mendapat bantuan buku Iqro, Al Qur’an, dan pengeras suara. Selain itu, bantuan uang Infak dari para santri, dan warga sekitar.

“Kedepan memang kegiatan ini akan serius untuk dikembangkan lagi, saat ini kami tengah mengurus legalitas pendirian Rumah Quran ini. Kemudian support dari Pak Camat Lawang Kidul juga bagus,”ungkap Krestano.

Saat ini, Rumah Quran Birul Walidain belum memiliki gedung maupun asrama untuk para santri. Namun, pihaknya bersyukur sudah mempunyai tanah sendiri, hasil wakaf dari salah seorang warga.

“Sekarang ini kendala kami belum ada dana untuk mendirikan gedung asrama sendiri, untuk menciptakan para penghafal Al Qur’an, atau Hafizh dan Hafizah. Harapan saya ada perusahaan yang mau membantu bangun asrama nantinya,”terangnya.(RD)

Artikel lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terbaru