PALEMBANG,POJOKSDUMSEL – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, oleh Gurbernur H Herman Deru telah merilis Sistem Informasi Online IKM (Industri Kecil Menengah) Sumsel (Simfonis) di Griya Agung Palembang. Simfonis tersebut dinilai dapat menjadi wadah bagi pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) di Sumsel.
“Apa yang digagas ini untuk mempermudah informasi bagi IKM, sehingga informasi yang diterima semakin cepat,” kata Herman dalam keterangan tertulis, Kamis (19/11/2020).
Menurutnya, informasi yang cepat merupakan syarat mutlak untuk keberlangsungan IKM. Di Simfonis, IKM dapat melihat informasi terkini terkait kualitas, kuantitas, termasuk harga terkini dari sebuah produk yang tengah dipasarkan. Adapun peluncuran dilaksanakan Selasa (17/11) lalu.
“Kita saat ini memang butuh informasi yang real time. Simfonis ini juga dapat memangkas waktu dan biaya untuk pengenalan produk yang dipasarkan,” tuturnya.
Ia mengatakan sebelumnya dibutuhkan waktu yang lama untuk pengenalan dan pemasaran suatu produk. Itu bisa saja berdampak pada terjadinya fluktuasi terhadap harga produk yang dipasarkan.
“Dengan adanya Simfonis ini, IKM dapat mengenalkan dan memasarkan produknya dan konsumennya mendapatkan harga yang sama. Karena jika ada jeda waktu, tentu akan terjadi fluktuasi harga,” terangnya.
Simfonis ini, lanjutnya, diisi dengan informasi yang jelas. Pengelola aplikasi tersebut harus melakukan penginputan data seakurat mungkin. Sebab itu, dibutuhkan peran semua pihak agar Simfonis tersebut terus bermanfaat.
“Ini Jangan hanya seremonial saja. Simfonis harus berkesinambungan karena sangat dibutuhkan IKM. Bukan hanya pengelolanya yang harus masif, IKM juga harus mengaksesnya sehingga IKM semakin tumbuh. Kita juga akan buat agar ada transaksi di sini agar lebih aman,” jelasnya.
Inovasi semacam itu, kata dia, memang sangat dibutuhkan. Terlebih di masa pandemi COVID-19 saat ini. Ada sedikitnya 215 negara mengalami kontraksi ekonomi akibat wabah tersebut.
“Ekonomi Sumsel dapat bertahan di tengah pandemi ini karena didorong oleh IKM dan UMKM ini. Untuk mendukung itu kita bentuk KURDA melalui Bank Sumsel Babel. Itu kita bentuk bukan hanya ingin memberikan permodalan tanpa bunga, namun kita ingin pelaku IKM dan UMKM ini bankable,” lanjutnya.
Ia juga mengatakan ada tiga aspek yang harus didorong agar IKM dan UMKM itu terus tumbuh. Tiga aspek tersebut yakni bantuan permodalan, keterampilan dan market atau pasar.
“Simfonis ini juga upaya kita memberikan pasar bagi IKM dan UKM. Artinya ini sebagai wadah bagi mereka,” tegasnya.
Selain merilis Simfonis, Herman juga secara simbolis memberikan bantuan kepada IKM yang ada di Sumsel. Seperti bantuan untuk industri pembuatan pempek yang ada di Palembang dan Kabupaten Banyuasin, perbengkelan kendaraan berupa peralatan bengkel seperti tool set dan beberapa IKM lainnya.
“Bantuan ini sebagai bentuk perhatian kita terhadap IKM dan UMKM. Saya minta Dinas Perindustrian bersinergi dengan dinas lainnya seperti Disnakertrans. Berikan pelatihan keterampilan untuk para pelaku IKM dan UMKM di Sumsel ini,” pungkasnya.(red)