MUARA ENIM, POJOKSUMSEL – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muara Enim menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) dalam rangka mendukung pemerintah daerah menurunkan angka kasus stunting. Dengan tema Anakku Sehat Anakku Cerdas, sebanyak 100 peserta dari pengelola PAUD di Kabupaten Muara Enim mengikuti selama 3 hari, sejak 3-5 Desember 2020 di Hotel Grand Zury Muara Enim.
Bupati Muara Enim, melalui Plt Sekretaris Daerah, dr Yan Riadi MARS, saat membuka acara bimtek berharap, para peserta dapat menyerap ilmu dan wawasan yang di sampaikan oleh narasumber. Menurutnya, untuk mengatasi masalah stunting itu perlu adanya peran dari dinas pendidikan khususnya bidang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
“Dalam rangka mencegah stunting, sangat perlu mempersiapkan guru Paud agar paham dengan masalah stunting, apa itu stunting. Sehingga pencegahan dapat dilakukan di lingkungan sekolah Paud, dengan memperhatikan pola asuh, gizi anak, memperhatikan perilaku anak untuk mencegah stunting,”kata Yan Riadi.
Pemerintah Kabupaten Muara Enim mendukung pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Sumarera Selatan berhasil menurunkan angka stunting, pada tahun 2018 angka stunting Kabupaten Muara Enim mencapai 14,42 persen, dari jumlah penduduk sekitar 600 ribuan. Pada tahun 2019 angka stunting menurun mejadi 6 persen, ini berkat kerjasama seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan stekholder.
“Stunting merupakan kondisi anak kerdil, badan anak tidak sesuai dengan umur, akibat kurang gizi yang kronis. Berkat kinerja seluruh OPD yang ada, kita berhasil menurunkan angka stunting hingga 6 persen, pada tahun 2019,”kata Yan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Irawan Submidi SPd MM, melalui Kabid Paud, Dra Sri Hidayati MSi mengatakan, bahwa bimtek ini diikuti 100 peserta pengelola Paud, dari perwakilan wilayah kecamatan yang terdapat stunting. Diantaranya Kecamatan Lawang Kidul, Muara Enim, Tanjung Agung, Gunung Megang, Semende, Lubay, Sungai Rotan, serta Gelumbang.
“Hasil yang kita harapan dari kegiatan bimtek ini adalah mendukung optimalisasi pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini di Kabupaten Muara Enim,”terang Dra Sri Hidayati MSi.
Narasumber memberikan materi berasal dari OPD dalam Pemerintah Kabupaten Muara Enim, yakni Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Rumah Sakit dr HM Rabain, serta pengawas SMA.
Menurut Yossi Utama SE MM, Kabid Pembangunan Manusia dan Masyarakat Bappeda Muara Enim mengatakan, untuk menekan angka stunting ini butuh kerjasama semua perangkat daerah. Berkolaborasi, berkoordinasi dalam bekerja mengatasi permasalahan stunting di Kabupaten Muara Enim.
“Beppeda ini fungsinya untuk koordinasi seluruh OPD, dan stunting ini tidak bisa diselesaikan oleh satu dinas saja. Melainkan OPD lainnya juga ikut berperan, salah satunya Dinas Pendidikan melalui bidang Pendidikan Anak Usia Dini,”kata Yossi.(red)