PojokSumsel.com – Raja batu bara Low Tuck Kwong berhasil menggeser posisi Hartono bersaudara sebagai manusia-manusia terkaya RI tahun 2022 versi real time Forbes yang dirilis pada Senin (26/12). Nama Low Tuck Kwong keluar jadi orang paling tajir sa-Indonesia Raya gegara berkah dari saham PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) yang meroket 600 persen akibat adanya perang Rusia-Ukraina yang memicu krisis energi.
Di sepanjang tahun ini, saham emiten batu bara milik Taipan kelahiran Singapura yang sudah berganti kewarganegaraan menjadi WNI pada 1992 ini, naik bertahap sejak awal tahun dan pada Juli lalu sempat menyentuh Rp78.800,-. Alhasil nilai kapitalisasi BYAN menembus Rp619 triliun. Kini BYAN menjadi emiten dengan market cap terbesar ketiga setelah BCA dan BRI.
Strategi Dato berumur 74 tahun ini ternyata benar-benar tepat sasaran. Rajin memborong saham BYAN pada waktu harga saham batu bara anjlok ternyata berdampak sangat menguntungkan posisinya sekarang ini. Apalagi ditunjang dengan kinerja BYAN yang gemilang sepanjang tahun ini di mana pendapatannya naik dua kali lipat dari tahun lalu yang membukukan pendapatan USD3,3 miliar.
Pundi-pundi Kwong bahkan dipastikan tak akan pernah defisit, karena selain bisnis batu bara, lelaki yang merantau ke Indonesia pada 1972 ini juga memiliki sederet bisnis lain di sektor kesehatan, konstruksi hingga jaringan internet.
Kini, Kwong menjadi orang paling tajir se-Indonesia. Nilai kekayaannya mencapai US$25,2 miliar atau Rp378 triliun (asumsi kurs Rp15.000,- per dolar AS). Jumlah harta Kwong melampaui kekayaan Budi Hartono dan Michael Hartono jika harta duo Hartono itu dipisah.
Budi Hartono menjadi orang terkaya nomor dua dengan harta US$22,1 miliar atau Rp331,5 triliun. Sementara itu, Michael Hartono bergeser ke urutan tiga dengan kekayaan US$21,3 miliar atau Rp319,5 triliun.
Berikut daftar 10 Orang Paling Tajir di Indonesia tahun 2022 versi Majalah Forbes
- Low Tuck Kwong pemilik PT Bayan Resources Tbk. (Rp393 triliun)
- Robert Budi Hartono, pemilik Grup Djarum (Rp344 triliun)
- Michael Bambang Hartono, pemilik saham BCA, Djarum dan Polytron (Rp332 triliun)
- Sri Prakash Lohia, pemilik Indorama Corporation (Rp119 triliun)
- Prajogo Pangestu, pemilik PT Barito Pasific Tbk. (Rp78 triliun)
- Chaerul Tanjung, pemilik CT Corp (Rp78 triliun)
- Tahir & Family, pemilik Mayapada Group (Rp64 triliun)
- Djoko Susanto, pemilik Grup Alfamart (Rp61 triliun)
- Theodore Rachmat, pemilik Tjiputra Group (Rp52 triliun)
10. Martoa Sitorus, pemilik Wilmar International (Rp48 triliun)