Awal Usaha di Tengah Pandemi
Usaha Gethuk Mboke dimulai pada 2021, saat pandemi COVID-19 memaksa keluarga Farida mencari sumber penghasilan baru.
Anak perempuan Farida, Silvia Yanida, meminta ibunya membuat gethuk seperti buatan neneknya.
Awalnya, Farida ragu karena ia sebelumnya bekerja sebagai penjahit. Namun, kebutuhan ekonomi mendesaknya untuk mencoba.
“Modal pertama hanya Rp100.000. Saya beli singkong dan kelapa, lalu menghasilkan 100 gethuk. Sepupu saya bilang rasanya enak, jadi saya lanjutkan,” ungkap Farida.
Kini, usaha kecil itu berkembang pesat. Dalam sehari, Farida mampu mengolah 1 kuintal singkong menjadi 1.200 gethuk. Produk ini dijual seharga Rp1.500 per buah dan telah didistribusikan hingga Yogyakarta.
Berlatih dan Berkembang Melalui Program Pawone
Kesempatan untuk mengembangkan bisnis datang ketika Farida bergabung dengan program Bank Jateng Pawone.
Program ini adalah bagian dari rangkaian Borobudur Marathon 2024, yang memberikan pelatihan dan pendampingan kepada 20 UMKM terpilih.
“Saya merasa senang bisa belajar banyak hal baru di program ini. Ini pengalaman pertama yang sangat berkesan,” ujar Farida.
Selain memasarkan produk, ia juga mendapat bimbingan dari koki profesional untuk meningkatkan kualitas gethuknya. Program seperti ini membantu UMKM lokal naik kelas dan bersaing di pasar yang lebih luas.
Kemeriahan Borobudur Marathon 2024
Borobudur Marathon 2024 adalah kerja sama antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Bank Jateng, Yayasan Borobudur Marathon, dan Harian Kompas.
Tahun ini, acara ini diikuti oleh 10.500 peserta dengan tema Run On Mark It. Lomba terbagi menjadi tiga kategori: 10K, half marathon (21 km), dan marathon penuh (42 km).
Tidak hanya ajang olahraga, Borobudur Marathon juga menjadi peluang besar bagi pelaku UMKM untuk memperkenalkan produk mereka kepada publik yang lebih luas.
Para pengunjung tidak hanya menikmati lomba, tetapi juga mencicipi aneka produk lokal seperti Gethuk Mboke.
Harapan untuk Masa Depan
Gethuk Mboke bukan hanya sekadar penganan tradisional. Usaha ini adalah bukti ketangguhan dan kreativitas UMKM lokal dalam menghadapi tantangan ekonomi.
Dengan dukungan dari program seperti Pawone, Farida berharap usahanya terus berkembang.
“Harapan saya, Gethuk Mboke bisa dikenal lebih luas dan membawa manfaat untuk keluarga serta masyarakat sekitar,” tutup Farida.
Kehadiran UMKM seperti Gethuk Mboke menunjukkan bahwa produk tradisional Indonesia memiliki potensi besar untuk mendunia.
Dengan inovasi dan dukungan yang tepat, warisan budaya ini akan terus lestari dan membanggakan.