MUARA ENIM, POJOKSUMSEL – Forum Komunikasi Mahasiswa Kabupaten Muara Enim temui Plt Bupati Muara Enim H. Juarsah, S.H. di Ruang Rapat Bupati Muara Enim, Selasa (18/8).
Audiensi ini diadakan dengan tujuan untuk mengakomodir dan menyampaikan aspirasi mahasiswa asal Kabupaten Muara Enim yang terdampak COVID-19 baik bagi dirinya maupun keluarga.
Audiensi ini juga dihadiri oleh Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Drs. H. M. Teguh Jaya, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM, Harson Sunardi, S.A.P,. M.Si., Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Muara Enim, Irawan Supmidi, S.Pd., S.Mn., M.M.
Melalui audiensi ini, perwakilan mahasiswa menyampaikan hasil data kuisioner dan keadaan mahasiswa yang terdampak Covid-19.
Adie Kusuma Barkah, Pimpinan Forkom Mahasiswa Kabupaten Muara Enim menjelaskan bahwa sejak covid-19 mulai menyebar di Indonesia, Forkom Mahasiswa telah mulai menyiapkan kuisioner pendataan mahasiswa yang terdampak covid-19.
“Kuisioner ini diisi oleh mahasiswa asal Kabupaten Muara Enim yang terdampak covid-19 dengan sejujur-jujurnya berdasarkan keadaan yang dialami,” tambah Adie.
Plt. Bupati Muara Enim merespon dan menyambut baik kedatangan mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat Muara Enim.
“Langkah yang dilakukan mahasiswa hari ini sudah cukup baik sebagai perwakilan teman-teman mahasiswa lainnya,” tutur Juarsah.
Irawan Supmidi, S.Pd., S.Mn., M.M. selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Muara Enim turut menjelaskan terkait bantuan beasiswa yang telah lebih dulu diluncurkan untuk mahasiswa.
“Dari Dikbud sudah menyiapkan bantuan beasiswa untuk mahasiswa yang kurang mampu tapi berprestasi,” ungkapnya.
Kendati demikian, Forkom Mahasiswa meluruskan bahwa aspirasi yang dibawa hari ini adalah untuk bantuan temporer mahasiswa yang terdampak covid-19.
“Terkait beasiswa, sifatnya rutin setiap tahun dan memang telah dijadwalkan oleh Dikbud. Namun, aspirasi yang kami kumpulkan dari teman-teman dan kami bawa hari ini adalah untuk membantu meringankan beban ukt/spp mahasiswa yang terdampak covid-19,” ujar Derry.
Diskusi dua arah antara mahasiswa dengan pejabat pemerintah tetap berjalan meskipun Plt. Bupati Muara Enim lebih dulu meninggalkan forum karena ada kegiatan di lain tempat.
Pemerintah Kabupaten Muara Enim tidak bisa menyediakan anggaran untuk bantuan temporer karena perumusan anggaran untuk tahun ini telah usai.
Plt. Bupati Muara Enim melalui Asisten 1 memberikan rekomendasi jika mahasiswa ingin mengajukan permohonan bantuan ke pihak CSR perusahaan.
Lebih lanjut, mahasiswa diberikan waktu satu bulan untuk mengumpulkan data-data mahasiswa yang terdampak covid-19 untuk kemudian diteruskan kepada Pihak CSR dengan disertakan rekomendasi dari Pemkab.
Selanjutnya koordinasi dan tindak lanjut proses pasca-audiensi diserahkan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Muara Enim.(dr)