22.9 C
Palembang
Sunday, 8 September 2024
spot_img
spot_img
NewsBisnisWarga Trans Olah Jamur Sawit Menjadi Camilan Crispy

Warga Trans Olah Jamur Sawit Menjadi Camilan Crispy

Baca juga

RD Sukmana
RD Sukmanahttps://pojoksumsel.com
RD Sukmana merupakan wartawan senior yang lebih suka menyebut dirinya seniman kata-kata daripada wartawan, karena baginya wartawan memiliki filosofi yang sangat luhur.

MUARA ENIM,POJOKSUMSEL – Wilayah Trans Jawa Muara Enim, Desa Saka Jaya Kecamatan Muara Enim yang dihuni sebagian besar masyarakat sebagai petani sawit. Namun ibu-ibu disana melalui kegiatan PKK telah mampu menghasilkan produk camilan Crispy yang enak dan renyah yani mengolah Jamur sawit menjadi kripik jamur crispy.

Yuniati, Kader PKK Desa Saka Jaya menjelaskan, Jamur sawit berasal dari janjangan kelapa sawit, sisa produksi yang sudah masuk dalam proses prebusan dan dibuang di area perkebunan. Jamur-jamur ini tumbuh melalui proses alam, dan melimpah pada saat musim penghujan saat ini.

“Awal mula kami diminta untuk membuat produk makanan olahan untuk ikut kegiatan bazar GOW nanti, untuk mewakili PKK Desa Saka Jaya dan Kecamatan Muara Enim. Dalam benak saya produk apa yang belum ada, kalau kripik pisang dan singkong sudah biasa. Nah kebetulan kalau lagi musim hujan ini banyak tumbuh jamur sawit yang dapat di olah menjadi kripik yang renyah dan crispy, dan ternyata disambut baik oleh ibu-ibu PKK Kecamatan langsung diajak ikut bazar nanti,”ungkap Yuniati dihubungi koran ini, Senin (18/1).

Yuniati mengaku, serius menjalani usaha kripik jamur sawit ini baru sepekan ini dilakukan. Setelah mendapat motivasi dan bimbingan dari TP PKK Desa Saka Jaya dan TP PKK Kecamatan Muara Enim melalui pembinaan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K). Akan tetapi untuk jamur sawit sendiri sudah lama diolah menjadi makanan sehari-hari masyarakat maupun di keluarganya.

“Awalnya hanya untuk makan keluarga saja, karena memang bahan baku sedang banyak sekarang ini. Namun setelah mengikuti berbagai pelatihan branding kemasan produk dari Dinas Koperasi dan UKM kemarin menjadi termotivasi untuk dipasarkan. Mudah-mudahan disukai”ungkapnya.

Menurutnya, bahan baku menjadi kendala untuk meningkatkan usaha kripik jamur sawit ini kedepan. Pasalnya, kata dia, jamur sawit hanya tumbuh dan berkembang pada saat musim hujan saja. Pada musim kemarau jamur sawit sangat sulit didapat sehingga bahan baku untuk dijadikan kripik tidak bisa kontinue.

“Sementara ini baru untuk kebutuhan bazaar nanti. Jamur sawit yang didapat hanya 2 kilogram saja. Nanti akan kita kemas menjadi 10 bungkus, dan masing-masing 150 gram, yang akan dijual 10 ribu per bungkusnya,”ungkap dia.(res)

Artikel lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terbaru