32.1 C
Palembang
Friday, 15 November 2024
spot_img
spot_img
SUMSELMuara EnimDampak Pandemi Kena PHK, Dalman Beralih Bisnis Sayur Keliling

Dampak Pandemi Kena PHK, Dalman Beralih Bisnis Sayur Keliling

Baca juga

RD Sukmana
RD Sukmanahttps://pojoksumsel.com
RD Sukmana merupakan wartawan senior yang lebih suka menyebut dirinya seniman kata-kata daripada wartawan, karena baginya wartawan memiliki filosofi yang sangat luhur.

MUARAENIM,POJOKSUMSEL – Imbas pandemi Covid-19 juga dirasakan buruh perusahaan sawit di Kecamatan Benakat Kabupaten Muara Enim. Dalman Setiawan (29) warga Desa Betung yang terkena pemutusan hubungan kerja atau PHK oleh perusahaannya setahun lalu.


Menjadi korban PHK, bapak dua anak ini terus berusaha untuk mengais rezeki. Kondisi jarak jauh antara Kecamatan Benakat dengan pasar sebagai pusat ekonomi masyarakat. Membuat Dalman mencetuskan ide untuk berjualan sayur keliling. Dalman melihat itu adalah peluang, karena masyarakat setiap hari membutuhkan bahan makanan sayura, maupun lauk pauk lainnya. Ada sekitar 6 desa yang masuk wilayah Kecamatan Benakat, sampai pemukiman sekitarnya menjadi target usahanya.

“Memang pasar dengan Kecamatan Benakat ini jauh. Setiap jam 1 malam saya harus  ke Pasar Impres Muara Enim ambil dagangan sayuran, buah, dan pesanan lainnya. Dari pasar impres lalu dagangan dikelilingkan sampai habis,”kata Dalman kepada koran ini, Rabu (24/3).


Untuk mendapatkan penghasilan, tidak hanya sayuran seperti bayam, cabe, tomat, kacang, wortel, kubis, tempe, tahu, lada, akan tetapi bumbu dapur lainnya, serta ikan, daging ayam, dan daging sapi ada setiap hari. Prinsipnya, memberikan pelayanan yang terbaik, dan menyediakan barang yang berkualitas adalah kunci sukses usahanya. Sehingga, dia sudah memiliki banyak pelanggan tetap di masing-masing dusun yang dilewatinya.


“Kami setiap hari menyiapkan sayuran yang ada, akan tetapi jika tidak ada bisa kita siapkan pada hari berikutnya, alhamdulilah banyak terbantu dengan usaha saya ini. Karena konsumen tidak perlu ke pasar lagi, cukup nunggu dirumah saya yang datangi,”imbuh Dalman.
Sejak memanfaatkan media sosial sebagai penunjang pemasaran. Dia memberi nama Brand Dalman COD, respon masyarakat bisa dikatakan cukup baik. Dalam sehari dia bisa melayani tiga sampai lima kali menerima pesanan melaui akun Facebook, maupun WhatssApps. Sistem penjualan dilakukan secara PO atau Pre-Order. Setiap hari dia mencatat pesanan yang masuk akan diproses dan kirim keesok harinya.

“Saya ambil sayuran ditempat langganan, jadi bisa menanyakan stok pesanan, supaya bisa disiapkan. Saya hanya menyiapkan sayuran yang masih baru dan segar,”kata Dalman.
Perihal harga, kata Dalman, dia mematok terlalu tinggi. Olehnya, jika terlalu mahal nantinya takut sepi pembeli. Selanjutnya, untuk pengembangan bisnisnya, kedepan tidak hanya menjual sayuran, maupun kebutuhan bahan makan saja. Namun bisa saja menyediakan masakan sudah jadi.(red)

Artikel lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terbaru