MUARA ENIM,POJOKSUMSEL – Batik khas Bumi Serasan Sekundang sudah mulai banyak dikenal. Khususnya batik Cap dengan berbagai macam motif yang menggambarkan kondisi Sumber Daya Alam (SDA), dan budaya masyarakat Kabupaten Muara Enim membuat batik Muara Enim makin di minati.
Kerajinan batik merupakan produk budaya Indonesia yang menjadi simbol dan identitas yang telah diakui dunia. Badan PBB untuk Kebudayaan UNESCO bahkan menetapkan batik sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan non-bendawi pada 2 Oktober 2009. Tanggal inilah yang kemudian dijadikan Hari Batik Nasional di Indonesia.
Maka dari itu, dalam rangka mendukung pelestarian batik Muara Enim, PT Pamapersda Nusantara (Pama) melakukan kunjungan ke UMKM batik di Rumah Batik Serasan (RBS), jumat (3/9/2021). Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), Pama siap memberikan pembinaan kepada para pelaku usaha perorangan maupun kelompok yang ada di wilayah ring 1 perusahaan.
“Kunjungan ini dalam rangka melihat kegiatan usaha batik di RBS, yang selama ini sudah dikenal luas, mulai dari batik Cap dengan berbagai macam motif kearifan lokal, budaya khas Bumi Serasan Sekundang,”ungkap Head Section CSR Pama MTBU, Faizal Imron, didampingi Frangky.
Sementara itu, ketua Rumah Batik Serasan, Totok Adi Hermanto S.T., M.M. mengharapkan kepedulian bagi para pelaku IKM/UMKM batik tidak hanya dari pemerintah daerah saja. Akan tetapi pihak swasta, melalui program CSR dapat membantu pelaku UMKM sekitar bisa tumbuh, dan bangkit di masa pandemi Covid-19. Pihaknya pun mengapresiasi kepada Pama yang sudah memberikan perhatian kepada RBS, untuk mendukung kemajuan IKM/UMKM batik kedepan dalam rangka promosi, dan pemasaran batik khas Bumi Serasan Sekundang.
“Sebenarnya dukungan Pama kepada RBS sudah sejak awal kami membuat pelatihan batik tahun lalu, komunikasi terus terjalin sampai saat ini, dan saya berharap kerjasama baik kedepannya, baik melalui pembinaan, maupun memberikan bantuan kepada Rumah Batik Serasan yang kami kelola sekarang ini,”ungkap Totok. (red)