PojokSumsel.com – Tak ada satupun umat Islam di dunia yang menyangkal bila masjid terbesar dan termulia di seluruh dunia adalah Masjidil Haram yang ada di Kota Mekkah, Arab Saudi.
Sebagai salah satu masjid tertua yang dibangun dalam sejarah Islam, secara fisik luas bangunan dan tanahnya memang merupakan masjid terbesar di dunia yang awalnya memiliki luas 88,2 hektare.
Seiring dengan perkembangan zaman, rumah pusat ibadah umat Islam seluruh dunia ini terus dibangun, apalagi pasca-rusak oleh bencana alam. Hari ini, pilar-pilar Masjidil Haram berdiri tegak melindungi rumah Allah, Kabah, kiblat umat muslim.
Berbagai sumber literasi menyebutkan, Masjidil haram sebagai tempat suci bagi umat Islam di muka bumi. Di masjid inilah terdapat tempat-tempat suci bagi umat Islam, antara lain Kabah, Hajar Aswat, Makam Ibrahim, Sumur Zam Zam.
Disebut sebagai tempat tersuci bagi umat Islam, karena pintu masjid selalu terbuka untuk muslim di seluruh dunia, tetapi non-muslim tidak diperbolehkan. Itulah salah satu alasan yang mendasari mengapa tempat itu disebut Masjidil Haram.
Masjidil Haram juga memiliki nama lain, yakni Masjid Agung Mekkah, muslim dari seluruh dunia pergi ke sini untuk berdoa dan melakukan ibadah haji. Al Quran menyebut bahwa masjid ini dibangun bahkan sebelum penciptaan manusia.
Namun menurut penanggalan Masehi, pembangunan masjid ini dimulai pada abad ke-7 oleh Khalifah Umar Bin Khattab.
Sebagai pusat kegiatan ibadah haji, Masjidil Haram harus mampu menampung jumlah peziarah yang meningkat, sehingga tembok dibangun kembali di sekitar Kabah. Pada 777, Khalifah Abbasiyah Al Mahdi menghancurkan masjid asli dan membangun masjid yang lebih besar di sekitar Kabah. Ada banyak bangunan di masjid itu yang berasal dari tahun 1571.
Masjid ini lalu direnovasi untuk diperluas dari tahun 1950 untuk menampung lebih banyak orang. Pembangunan terbaru dilakukan pada tahun 2018. Setelah itu, masjid ini menjadi masjid terbesar di dunia yang menampung 2,5 juta jamaah di tanah seluas 187 hektare.
Masjid ini memasang lantai marmer putih dari Thassos di utara Yunani dengan ketebalan tertentu yang dapat menyerap kelembapan di malam hari dan mempertahankan suhu sejuk meski di siang hari yang sangat panas.