28.8 C
Palembang
Saturday, 27 July 2024
spot_img
spot_img
NewsNasionalMenteri Investasi/Kepala BKPM: Mana Ada Karyawan Itu Kaya?

Menteri Investasi/Kepala BKPM: Mana Ada Karyawan Itu Kaya?

Baca juga

RD Sukmana
RD Sukmanahttps://pojoksumsel.com
RD Sukmana merupakan wartawan senior yang lebih suka menyebut dirinya seniman kata-kata daripada wartawan, karena baginya wartawan memiliki filosofi yang sangat luhur.

PojokSumsel.com – Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkapkan pandangannya, bahwa tidak ada karyawan yang kaya. Hal ini disampaikan dalam acara Pemberian NIB Pelaku UMK Perseorangan di Medan, Kamis (21/07).

Dirinya mengaku pernah melakukan survei pada 2015-2016 dulu. Saat itu, ada 5,7 juta mahasiswa dari kampus swasta dan kampus negeri.

“Dari 5,7 juta, saya survei apa cita-cita mereka, 83 persen ingin jadi karyawan seperti PNS, perbankan. Lalu 14 persen itu mau bekerja di LSM sama politisi, dan 3 persen-4 persen itu pengusaha,” kata Bahlil, dikutip dari cnnindonesia.com.

Meski mau jadi karyawan dan PNS, Bahlil mengatakan mayoritas mahasiswa yang ia survei mengaku ingin menjadi orang kaya. Menurutnya, hal itu tak sinkron dengan pilihan pekerjaan mereka yang mayoritas ingin menjadi karyawan.

“Semua, 90 persen itu mau kaya. (Tapi) Pilihan pekerjaan dan mau kaya itu kontradiktif. Dalam pandangan saya mana ada karyawan itu kaya,” terang Bahlil.

Bahlil menjelaskan, menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) tak akan pernah bisa membuat orang tajir melintir. Pasalnya, gaji PNS hanya standar. “Kalau karyawan PNS ya hidupnya pengabdian ke negara. Gajinya segitu-gitu saja, kaya tidak, miskin tidak. Standar saja karena sudah mewakafkan diri ke negara,” kata Bahlil.

Ia berpendapat jika seseorang ingin tajir melintir, maka harus dimulai menjadi pengusaha. Dengan demikian, mereka bisa menabung dan mengumpulkan modal jika ingin terjun ke dunia politik.

“Kalo jadi pengusaha duluan, kalian mau jadi gubernur, bupati, menteri itu enak karena sudah ada duit duluan,” tutur Bahlil.

Jika tidak ada modal, maka harus siap-siap menjadi karyawan politik dalam jangka panjang. Dalam keadaan seperti itu, seseorang akan sulit untuk independen.

“Kalau belum ada logistik, baru mahasiswa masuk politik, siap-siap jadi karyawan politik. Kalau ada logistik, maka independen terjadi,” tutup Bahlil.

Artikel lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terbaru