PALEMBANG,POJOKSUMSEL – Gubernur Sumatera Selatan, H Herman Deru berpesan, penerapan PSBB di wilayah Palembang dan Prabumulih bisa berlangsung tegas-humanis, dan tegas-fleksibel sesuai kondisi di wilayah masing-masing.
“Tegas-humanis yang dimaksud disini adalah aturan yang dibuat memiliki sistem hukum yang membuat efek jera dan tetap menjunjung kemanusiaan. Karena kita ini bukan mengahadapi penjahat, tapi virus dan penularannya,” ungkap Deru disela-sela jumpa pers soal PSBB Palembang-Prabumulih, Rabu (13/5/2020).
Sementara yang dimaksud tegas-fleksibel adalah bagaimana perwali tersebut disesuaikan dengan protokol kesehatan tetapi juga memikirkan dampak ekonomi masing-masing daerah.
“Palembang ini pusat pemerintahan provinsi, pusat ekonomi, dan transportasi tentu sangat padat. Maka, tentu kita harus siap membuat aturan yang fleksibelitas dengan mengutamakan protokol kesehatan. Dan untuk Prabumulih ini merupakan kota transit, banyak Kabupaten lain belanja di Prabumulih, kita tak mau ekonomi kita (Sumsel) ambruk,” tuturnya.
Ia juga meminta masing-masing kepala daerah terutama yang menerapkan PSBB untuk tidak kaku dalam membagikan bantuan sosial (Bansos)-nya.
“Di level kabupaten/kota hasil realokasi anggaran saja ada yang belum dibelanjakan, saya melihat masih ada keraguan untuk bansos ini. Karena Wali kota takutnya nanti akan overlap (tumpang tindih), bansos jangan dibuat kaku, pokoknya yang terdampak kita bantu,” tandasnya.