PojokSumsel.com – Serius menggarap Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengadakan pelatihan calon operator PLTS selama dua hari bertema optimalisasi pompanisasi berbasis PLTS yang diselenggarakan Satuan Kerja (Satker) Corporate Social Responsibility (CSR) di Diklat Center PTBA Tanjung Enim, Senin-Selasa (13-14/06).
Peserta pelatihan yang berjumlah 16 orang ini berasal dari berbagai daerah di mana PLTS PTBA telah dibangun, antara lain dari Sumatera Barat yaitu Telawi Sawahlunto, Lampung (Pulau Tegal dan Pesawaran), Anjungan Kabupaten Lahat serta Kabupaten Muara Enim (Desa Pelakat Semendo, Desa Tanjung Tiga Semendo, Desa Pagar Dewa Tanjung Agung dan Desa Tanjung Raja Muara Enim).
Manajer Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan CSR PTBA, Titin Dwi Oktariani mengatakan, PTBA sedang mengembangkan energi terbarukan dengan memanfaatkan energi matahari (tenaga surya). Namun ada kendala yang muncul, yaitu bagaimana melakukan perawatan peralatan PLTS yang telah terbangun dan terinstalasi agar dapat bertahan untuk jangka waktu yang lama.
Ia berharap dengan memberikan pengarahan kepada operator yang bertanggung jawab atas pompanisasi dan distribusi air irigasi berbasis PLTS agar dapat melakukan perawatan dan pemeliharaan rutin dari peralatan yang ada di instalasi pompanisasi yang sudah diserahterimakan kepada masyarakat yang ada di daerah binaan CSR PTBA.
Titin berharap melalui pelatihan ini para peserta semakin mengenal mengenai Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) dalam perawatan bangunan instalasi pompanisasi berbasis PLTS. Apalagi PLTS sangat sejalan dengan visi dan misi perusahaan, Indonesia dan dunia yakni untuk mewujudkan green energy.
“Peserta mampu melakukan perawatan dan perbaikan harian, bulanan dan perencanaan untuk pompanisasi berbasis PLTS, sehingga pompanisasi berbasis PLTS lebih optimal dan program kemandirian dari bantuan CSR PTBA dapat berjalan sesuai harapan perusahaan,” jelas Titin memaparkan tujuan pelatihan.
Dalam pelatihan ini PTBA menghadirkan narasumber Prof. Rusdianasari, Fatahul Arifin, Ph.D. dan Dr. Tresna Dewi. Sebagai Ketua Program Studi Magister Terapan Politeknik Sriwijaya, Prof. Rusdianasari mengatakan, pelatihan dilakukan dengan pola berbagi pengalaman.