35.5 C
Palembang
Saturday, 27 July 2024
spot_img
spot_img
NewsNasionalMuara Enim Terfavorit dalam Pentas Seni di Apkasi Otonomi Expo 2022

Muara Enim Terfavorit dalam Pentas Seni di Apkasi Otonomi Expo 2022

Baca juga

RD Sukmana
RD Sukmanahttps://pojoksumsel.com
RD Sukmana merupakan wartawan senior yang lebih suka menyebut dirinya seniman kata-kata daripada wartawan, karena baginya wartawan memiliki filosofi yang sangat luhur.

PojokSumsel.com – Hari ke dua pelaksanaan Apkasi Otonomi Expo 2022, digelar Performance Festival Seni Budaya dan Fashion Show Wastra Indonesia yang menampilkan beragam bentuk seni dan budaya dari berbagai daerah se-Indonesia.

Untuk memeriahkannya, Pemerintah Kabupaten Muara Enim mengutus Sanggar Tari Metanika tampil dalam gelaran festival seni dan Budaya Apkasi Otonomi Expo 2022 yang dihelat di Jakarta Convention Center (JCC) pada Kamis (21/07).

Nyatanya, tari Kawe Semende yang dipentaskan Sanggar Metanika Muara Enim mampu menjadi magnet bagi ribuan pengunjung dan dewan juri. Alhasil, tarian budaya asli Muara Enim ini meraih juara terfavorit dan turut mewangikan nama Kabupaten Muara Enim pada giat Apkasi Otonomi Expo 2022.

Ketua Dekranasda yang juga Ketua TP PKK Kabupaten Muara Enim, Nurmala Sari Kurniawan menyampaikan, keikutsertaan Kabupaten Muara Enim dalam acara ini dinilai penting dan strategis karena sebagai sarana untuk mempromosikan daerah Muara Enim di tingkat nasional.

“Makanya kehadiran kami di sini dikarenakan misi budaya dan wastra, sehingga di sela-sela tarian dijelaskan tentang budaya petani kawe atau kopi agar pengunjung lebih memahami tentang tari Kawe Semende yang kami tampilkan,” jelasnya.

Nurmala juga mengucapkan terima kasihnya atas dukungan semua OPD lingkup Pemerintah Kabupaten Muara Enim yang sudah bekerja ekstra dalam kegiatan Apkasi Otonomi Expo 2022, sehingga pada kegiatan lomba tersebut dapat meraih juara terfavorit dalam Festival Budaya Daerah dan Fashion Show Wastra Nusantara.

Tari Kawe Semende bercerita tentang proses panjang berkebun kopi, mulai dari nebas nebang (membuka lahan), mengedah (memotong dahan dan cabang kayu yang sudah ditebang), enjujul (membakar lahan dan kayu mati), melakap (membersihkan Tunggul kayu), enjambang (membibit), betugal (melubangi tanah), besiang (membersihkan sekitar tanaman), meriwil (merapikan dahan-dahan kopi), nunas, mutigh (panen), enjemuw (menjemur), sampai menjual hasil panen.

Tampak hadir pada acara tersebut Kadis Dikbud, Ketua DWP Kabupaten Muara Enim, para Kepala OPD dan undangan lainnya.

Artikel lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terbaru