MUARA ENIM, POJOKSUMSEL – Dalam rangka mensukseskan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang dibangun PT Bukit Asam (PTBA). Konsultan dan manajemen perusahaan meminta dukungan dalam rangka penyusunan amdal sebelum industri hilirisasi batubara itu dibangun di wilayah Kecamatan Lawang Kidul dan Tanjung Agung.
Bertempat di Aula Kantor Camat Tanjung Agung, Rabu (11/3/2020) digelar Konsultasi Publik pembangunan Kawan Ekonomi Khusus dihadiri masyarakat dua wilayah yang terdampak. Berbagai pabrik industri turunan batubara seperti pabrik pupuk urea, DME, Propylen, Methanol bakal didirikan di kawasan ekonomi khusus ini.
Sedangkan, kegiatan konsultasi publik tersebut bertujuan meminta tanggapan berbagai pihak, pemerintah maupun masyarakat yang terdampak akibat kegiatan pembangunan KEK. Selanjutnya hasilnya akan menjadi bahan penyusunan amdal sebelum secara fisik industrinya dibangun.
Camat Tanjung Agung, Drs Saprioma MM berharap, adanya pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bukit Asam nantinya bisa berdampak positif secara ekonomi, maupun dapat mensejahterakan masyarakat. Ia juga meminta kepada masyarakat untuk dapat berbuat produktif dari dampak positif KEK, tanpa harus menunggu, dan tidak hanya menjadi penonton saja.
“Harapan untuk masyarakat adanya KEK nantinya masyarakat tidak menunggu, dan mempersiapkan diri untuk berkompetisi mendapatkan dampak secara ekonomi dan kesejahteraan,”terang Saprioma.
Sementara itu, Deputi GM UPTE, Mochamad Taufik saat membuka konsultasi publik KEK Bukit Asam meminta dukungan semua pihak dalam rangka PTBA membangun Kawasan Ekonomi Khusus di Kabupaten Muara Enim.
“KEK Bukit Asam ini merupakan program nasional, dan mohon dukungannya, dalam rangka pemerintah mengurangi impor bahan kimia, serta untuk memanfaatkan batubara kalori rendah bernilai ekonomi, salah satunya yakni dengan hilirisasi batubara,”ungkap Taufik.
Acara ini dihadiri DLH Kabupaten Muara Enim dan Provinsi Sumatera Selatan, manajemen PT Bukit Asam, Pemda Muara Enim, Unsur TRIPIKA, LSM, kepala Desa, dan Masyarakat.(AH)