26.1 C
Palembang
Wednesday, 4 December 2024
spot_img
spot_img
NewsMUI: Rakyat Butuh Pemimpin Berakhlakul Karimah

MUI: Rakyat Butuh Pemimpin Berakhlakul Karimah

Baca juga

RD Sukmana
RD Sukmanahttps://pojoksumsel.com
RD Sukmana merupakan wartawan senior yang lebih suka menyebut dirinya seniman kata-kata daripada wartawan, karena baginya wartawan memiliki filosofi yang sangat luhur.

PojokSumsel.com – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengatakan masyarakat membutuhkan pemimpin yang memiliki akhlak terpuji dan mulia. “Selain itu kriteria calon pemimpin yang baik untuk memimpin Indonesia, di antaranya harus beriman, bertakwa, memiliki kapasitas dan integritas yang mumpuni,” ujar Anwar Abbas kepada wartawan, Kamis (28/07).

Anwar melanjutkan, rakyat tidak membutuhkan pemimpin bermental politisi, tetapi yang sudah bermental negarawan pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.  “Tipe pemimpin yang kita butuhkan bukanlah tipe pemimpin yang bermental politisi tapi yang sudah bermental negarawan, di mana yang dipikirkannya tidak lagi kepentingan diri dan partai serta kelompoknya saja tapi adalah nasib seluruh rakyat dan warga bangsanya,” imbuhnya, dilansir dari cnnindonesia.com.

Anwar mengamini pernyataan Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin, agar MUI tak ikut ribut-ribut urusan calon presiden (capres) yang akan berkontestasi pada Pilpres 2024. Namun, kata Anwar, secara moral MUI tetap akan mengingatkan dan mengarahkan umat memilih capres dan cawapres yang terbaik. “Secara moral, MUI tentu harus bisa mengingatkan dan mengarahkan umat dan bangsa ini untuk memilih capres-cawapres yang terbaik dari yang ada,” ujarnya lagi.

Di sisi lain, Anwar mengingatkan masyarakat tak terpecah belah meski berbeda pilihan dalam kontestasi politik lima tahunan. “Karena salah satu kunci penentu kemajuan dan kesuksesan dari suatu bangsa adalah sangat tergantung kepada apakah di antara warga bangsa tersebut masih ada rasa kebersamaan serta rasa persatuan dan kesatuan atau tidak,” ujarnya.

Oleh sebab itu, kata Anwar, kewajiban secara moral bagi MUI adalah mengimbau partai politik yang mengusung capres dan cawapres tahun 2024 untuk mendengar suara rakyat. Tak sekadar mendengar suara dan keinginan dari segelintir orang atau pemilik modal.

“Oleh karena itu semua sumber daya yang ada di negeri ini harus bisa dikelola dengan sebaik-baiknya untuk terciptanya sebesar-besar kemakmuran rakyat,” kata Anwar yang juga petinggi Muhammadiyah tersebut.

Sebelumnya, Ma’ruf sempat meminta MUI tak ikut ribut-ribut soal urusan calon presiden atau wakil presiden yang akan maju pada Pilpres 2024 mendatang. Pernyataan itu diungkap saat puncak Milad MUI ke-47.

Akan tetapi, Ma’ruf mengingatkan MUI tetap punya peran mengarahkan umat supaya memilih capres-cawapres terbaik. Baginya, hal demikian sudah diamanatkan oleh Nabi Muhammad SAW.

“Karena itu kita arahkan pilih yang afdol. Jangan yang tak afdol. Tentu yang punya kapasitas, integritas, akhlak mulia, yang terbaik supaya yang dipilih dari calon yang ada. Itu tugas MUI arahkan ke umat ke sana, bukan A atau B,” kata Ma’ruf.

Artikel lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terbaru